Jakarta - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menggambarkan visi yang mengagumkan: Nusantara, dengan luas wilayahnya yang empat kali lipat lebih besar dari Jakarta, akan menjadi sebuah kota yang layak huni atau liveable. Pernyataan ini diungkapkan oleh Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, dalam Seminar Nasional dalam rangka Hari Pers Nasional 2024 yang bertema Masa Depan Pasca IKN, pada Sabtu (17/2/2024).
Bambang Susantono menjelaskan bahwa Nusantara tidak hanya menawarkan luas wilayah yang besar, tetapi juga menjadi potret kota masa depan yang ideal. Dengan penduduk potensial mencapai 2 juta jiwa, Nusantara akan menjadi perwujudan kota modern yang memperhatikan keseimbangan lingkungan dan kualitas hidup penduduknya.
"Kita memiliki kesempatan untuk mencegah kemungkinan over capacity yang sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Kita tidak ingin mengulangi kesalahan tersebut. Kita ingin menciptakan kota yang mampu menyediakan lingkungan yang sehat dan sumber daya yang memadai untuk kehidupan," ujar Bambang Susantono.
Pentingnya aspek kelayakan huni menjadi fokus utama dalam pembangunan IKN. Otorita IKN telah mempelajari berbagai model pembangunan kota yang sukses di seluruh dunia, termasuk contoh dari Finlandia yang dikenal sebagai negara dengan tingkat kebahagiaan tertinggi.
"IKN akan menjadi kota yang layak huni, nyaman, dan dicintai oleh penduduknya. Kami belajar banyak dari Finlandia karena negara tersebut dianggap sebagai negara paling bahagia di dunia," tambah Bambang.
https://arahannews.blogspot.com/
Meskipun proyek IKN memandang jauh ke masa depan, tahap awal pembangunan pada periode 2022-2024 hanya melibatkan sekitar 250 ribu jiwa. Namun, Otorita menegaskan bahwa persiapan yang dilakukan harus mempertimbangkan pertumbuhan populasi hingga mencapai 1,9 juta jiwa pada tahun 2045.
"Kami membangun untuk masa depan yang jauh. Tahap pertama ini baru langkah awal. Kami hanya menyelesaikan sebagian kecil dari rencana kami. Namun, kami memiliki visi yang jelas untuk memastikan keberlanjutan pembangunan," jelas Bambang.
Perbandingan antara luas daratan DKI Jakarta dan IKN mengungkap perbedaan yang signifikan. Dengan luas daratan IKN mencapai 252.660 hektare, lebih dari tiga kali lipat dari luas daratan DKI Jakarta yang hanya 66.152 hektare.
Selain ukuran wilayah yang mengesankan, IKN didesain sebagai kota ramah lingkungan dengan polusi rendah dan koneksi internet berkelas dunia. Bambang menekankan pentingnya transportasi yang ramah lingkungan, infrastruktur yang terintegrasi, dan aksesibilitas yang meningkatkan kualitas hidup penduduk.
"Dalam IKN, kita bisa berjalan kaki ke mana saja. Konsep 'kota 10 menit' tidak hanya menguntungkan dari segi kesehatan, tetapi juga mempererat kehidupan sosial masyarakat. Ini adalah kota masa depan yang diimpikan oleh generasi millenial dan Gen Z," tambah Bambang.
Dengan visi yang jelas dan komitmen yang kuat, Nusantara dan IKN mempersembahkan harapan akan masa depan kota yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan nyaman untuk ditinggali. Dengan pembangunan yang berkesinambungan, kita dapat membayangkan kota yang memancarkan kebahagiaan bagi penduduknya dan menjadi teladan bagi dunia.