ARAHANNEWS - China memberikan peringatan saat pasukan Amerika Serikat (AS) dan Filipina memulai latihan militer gabungan selama tiga minggu ke depan, yang dikenal sebagai latihan Balikatan, hingga 10 Mei. Latihan ini akan melibatkan sistem rudal Amerika yang dipasang di pulau-pulau strategis di Selat Luzon, yang dianggap penting untuk memisahkan sekutu dari Taiwan yang diklaim oleh China. Ini adalah pertama kalinya sistem tersebut digunakan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, mengkritik unilateralisme dan proteksionisme yang dinilai merusak stabilitas regional dan pertumbuhan ekonomi. Latihan ini akan menampilkan Sistem Interdiksi Kapal Ekspedisi Angkatan Laut/Marinir (NMESIS) dalam latihan simulasi. Peluncur rudal sedang dipindahkan ke beberapa pulau Batanes di Filipina yang menghadap Taiwan.
China telah mengekspresikan kekhawatiran terhadap sistem rudal milik AS yang dikerahkan ke Filipina sebelum latihan Balikatan 2024. Selain itu, Guo mengulangi klaim Beijing atas Taiwan, memperingatkan bahwa "mereka yang bermain api akan membakar diri mereka sendiri. " China berkomitmen untuk bersatu dengan Taiwan, termasuk melalui kekuatan, dan terus meningkatkan latihan militer di sekitar pulau tersebut. AS, sebagai penyedia senjata utama Taiwan, mempertahankan kebijakan ambiguitas strategis untuk menghindari kejelasan mengenai dukungan dalam konflik. Filipina dianggap kunci dalam strategi AS untuk menahan angkatan laut China.
Narasumber https://arahannews.blogspot.com/